Monday, June 16, 2014

clubwater

Tamankota sekarang adalah Clubwater. Dan dari dulu seharusnya mereka menggunakan nama ini. Jadi Bintang tidak akan komentar. Tapi karena komentar Bintang, saya jadi lebih mau tahu soal mereka, dan hanya melalui Febri.
Tadinya, Febri mengajak Wenky untuk ikut dalam interview ini. Tapi, maaf Wenky, kamu kan punya blog sendiri!

Ada apa dengan Tamankota?

Mungkin sedang tidur panjang. Entah akan bangun lagi atau gak, saya gak bisa jawab. Saya pribadi sudah tidak merasa menjadi bagian dari Tamankota. Saya lebih bisa bersenang-senang di Clubwater. Entah kenapa! Hahaha!
Tamankota mungkin masih menjadi milik gitarisnya, yaitu Jamil. Kalaupun nanti Tamankota bangun dari tidurnya, itu pasti bukan saya. Gak tahu deh kalau Wenky dan Rega.

Biar aja Feb, gak usah lagi di Tamankota. Clubwater lebih keren! Tapi untuk songwriting, apakah masih sama? Karena untuk Happiness dan You, saya rasa Tamankota gak akan ada lagi -kalau kamu tahu maksud saya.

Kami gak keren, dan gak ingin keren. Masalah penulisan lagu memang pasti punya napas yang sama dengan Tamankota, karena saya yang mungkin banyak ambil bagian. Yah bisa dibilang Tamankota menuju kematiannya ketika saya tinggalkan. Edan! haha.

Hahah. Ya! Tapi memang kalian keren, karena kalian selalu menulis soal kejujuran, dan itulah yang saya lihat. Bagaimana kamu menjelaskan POP?

Hal-hal melankolis yang terangkum dalam paket manis. Seperti kamu melihat wajah sore yang muram dan hujan, tapi masih ingin menikmatinya dengan secangkir teh hangat di teras rumah.

Apakah keseriusan pop yang melankolis akan pernah selesai di Bandung?

Hahaha! Entahlah. Perasaan-perasaan seperti itu muncul dengan sendirinya. Entah terpengaruh sama apa, saya juga gak mengerti. Dan saya mungkin harus tetap merasa khawatir terhadap sesuatu, untuk bisa kritis dan menjaga mood di garisnya. Ah apaan sih serius gini!

Hahahah! Tapi saya memang selalu ingin hujan sore di Bandung dan minum teh di teras! Feb, Happiness dirilis -dan sebelumnya Rainbow EP juga, oleh Shiny Happy. Tidak ada label lokal yang tertarik dengan musik kamu?

Ayo kapan-kapan minum teh bareng, sambil ngobrol-ngobrol. Tapi jangan musik! Bosen! Apa pernyataan saya terdengar gay? hahaha.
Nah itu dia, mungkin di Bandung udah jarang record label atau mungkin gak ada yang tertarik dengan musik kami. Bisa jadi. Hahaha. Saya dan kawan-kawan yang lain merasa senang ketika Eko menawarkan untuk merilis musik kami.

Apa kamu mengikuti Maritime? Bagaimana sebenarnya respon scene terhadap Clubwater?

Jujur, dulu saya tidak terlalu mengikuti perkembangan scene di Bandung. Tapi saya tahu ada band-band keren rilisan Maritime, salah satunya Astrolab. Band yang buat saya tertarik untuk membentuk sebuah grup musik.
Wah, kalau itu belum tahu kayak gimana. Ambil sikap santai aja lah.

Iya, maksudnya kalau Clubwater ada di kota saya, udah pasti saya rilis! Hahah! Kalian santai banget saat live, terlebih kamu, seperti menikmati musik yang kamu mainkan sendiri. Apa yang kamu pikirkan?

Hahahaha saya kira begitu! Iya harus santai. Apalagi saat musik udah dimainkan, saya gak punya beban apa-apa. Musik saya jadikan kendaraan, dan pikiran adalah kemudinya. Saya bebas mau berkendara ke manapun saya suka. Jadi sangat-sangat menikmati!

Menurut saya, di jakarta musik yang agresif atau teknikal lebih menjual. begitupun di Bandung dengan wall of sound atau sesuatu yang terdengar gelap. Hampir tidak ada tempat untuk band pop BIASA seperti Clubwater. Benar gak?

Ya bisa dibilang begitu. Tapi saya pribadi tetap senang berada di sirkuitnya sendiri. Sedari awal memang kami hanya ingin memainkan musik yang kami suka tanpa ekspektasi berlebih. kalau suatu saat Clubwater menjadi keren, mungkin saya akan mengakhirinya. Karena bisa saja nanti kami menjadi tidak keren lagi. Hahaha.

Apa Tamankota/Clubwater band pertama kamu, Feb?

Band pertama saya dulu Blue Velvet ganti menjadi New Monday! Band cover version sih. Kalau gak salah itu tahun 2003-04 lah bareng si Dani Sungsang Lebam Telak juga dulu. Vokalisnya dulu Tamenk Perfect Angel. Tapi gak pernah main live, cuma iseng-iseng aja. Hahaha.

Jadi lagu pertama yang kamu tulis itu untuk Tamankota?

Ya betul!

Sometimes, Takanhilang, Shine atau Siklus?

Siklus! Lalu Sometimes, mentahnya oleh Jamil, saya yang terusin lirik dan patternnya.

Apa kamu kehilangan jamil saat menulis lagu untuk Clubwater?

Awalnya sih iya. Tapi mungkin saya hanya kehilangan tangan ajaibnya aja. Saya sekarang bisa terbebas dari bayang-bayangnya. Edan. Haha. Justru sekarang Wenky lah pengganti Jamil. Saya banyak bertukar pikiran sama dia.

Apa formula kamu untuk membuat sebuah perfect pop?

Formula 44 kayaknya! Hahahaha! Apa ya. Nada-nada suka muncul tiba-tiba, terus saya ikuti dan kembangkan. Paling gitu. Gak ada yang khusus.

Standard kamu, Feb! Tapi apa sebuah hook penting untuk lagu-lagu Clubwater?

Entahlah. Bagian-bagian itu secara ajaib mengalun dengan sendirinya. Jadi penting kali ya? Hahaha. Biar dihantui terus kepalanya, biar menempel tuh lagu sampai muak! Hahaha.

Apa musik yang mempengaruhi kamu untuk Clubwater? Ah, karena kalian band favorit saya, apa AGGI band favorit kamu juga?

Banyak! Sarah pasti! Luna, Galaxy 500, The Ocean Blue, Yo La Tengo, AGGI brengsek! Saya suka! Mau moshing! Hahaha!

Yes! Seharusnya Mamet suka kamu, karena dia juga penggemar The Ocean Blue! Kamu cerita soal singgungan kamu dengan scene indies, dan saya tahu kata itu populer pada masanya. Bagaimana kamu mendeskripsikan indies? Tolong jawab yang terakhir dulu sebelum kamu cerita.

Indies = celana cutbray dan britpop kali ya? Hahaha. Entahlah! Iya dulu saya sempat datang ke gigs. Mereka ada tempat khusus. Kalau Jakarta punya Poster, bandung ada Pacific Club! Adalah kebahagiaan bisa melihat langsung penampilan band-band di sana, meski gak selalu saya hadir. Hehe. Salah satunya The Bride.

Peewee?

Peewee. Saya belum sempat lihat mereka secara live. Tapi kebayang pasti asik banget tuh!

Apa yang kamu tahu soal indiepop?

Punk! Punya pola pikir yang independent!

Saya agak kecewa ketika kamu cerita soal rencana rekaman album. Di luar politik pop, saya rasa lebih seksi kalau satu band bubar setelah satu-dua single. Atau dalam skenario ini, Clubwater berhenti setelah albumnya rilis, dan kalian melakukan beberapa gig dan tour kecil dalam satu setengah tahun.

Hahaha! Kan tadi saya bilang saya mengakhirinya ketika menjadi keren!

Iya sih. Saya hanya berharap bisa menikmati Galaxy Tree sebagai single!

Rencana album yang akan kami garap ke depan hanya akan rilis dalam bentuk kaset tape dan terbatas. Setelah itu, mungkin saya akan buat project lain.

Dan Clubwater tidak ada lagi?

Mungkin. Karena saya pasti bosan. Entah kalau yang lain. Saya memilih menjadi petualang saja! Hahaha.

Kedengarannya menyenangkan! Sepertinya kita berhenti di sini. Apa kamu menikmati interviewnya?

Sangat menikmati! Pertanyaanmu indah. Saya bosan kalau ditanya genre, harapan, dsb! Hahaha!

Sesungguhnya saya lebih berharap kalau kalimat penutup kamu adalah kudos untuk AGGI.

Ah ya, AGGI udah pasti keren! Tapi lebih keren Clubwater! Tapi saya mau stagediving kalau AGGI live! Hahaha! Brengsek memang! Oh iya, kenapa artworknya cium ketek?

Aduh saya pikir gak akan ada yang tanya soal artwork itu. Saya gak tahu, Feb!

Hahaha! Oke! Udahlah tanya-tanyanya!

.
Clubwater - Happiness di soundcloud